Kamis, 29 Maret 2012

printer

PRINTER 2ND
CANON, IP1700,
IP1880,
IP1980,
HP.1660,
HP D2566,
EPSON.C90,
T11 DAN
LAIN-LAIN.
HARGA 200Ribuan.
beberapa pilihan printer seken yang redy.















http://google-mnext.blogspot.com/
www.mnextcomputer.co.cc

teima service ( service panggilan ) segala merk printer MODIF / INFUS

untk wilayah CIBINONG, CILANGKAP, CILODONG, CIMANGGIS, CILUAR, PEMDA CIBINONG, SUKAHATI, CITEUREUP, CILEUNGSI, GUNUNG PUTRI, CICADAS, JONGGOL, SENTUL, BABAKAN MADANG,CIRIUNG, PABUARAN, POMAD,BOGOR DEPOK.

bagi yang berminat langsung kunjung ke kios kami : jl.kayu manis rt.04/02 cirimekar cibinong kab.bogor 021-4131203
1 komentar

Sabtu, 18 Februari 2012

link

www.mnextcomputer.co.cc
0 komentar

Minggu, 08 Januari 2012

reset ip3000

1. Blinking, Indikator Kedap-kedip ketika Printer dinyalakan
Biasanya penyakit ini melanda Canon iP1200, iP1300, iP1600, iP1700, i255,
Solusi Ringan, maksudnya solusi ini harus anda lakukan setiap kali anda menyalakan printer, sebab langkah ini hanya bersifat sementara. Ketika printer anda terputus dari arus listrik, maka blinking akan kembali muncul. Tapi, nggak ada salahnya ada lakukan langkah ini, bila anda belum familiar dengan cara-cara mereset printer menggunakan software.
  • Lepaskan kabel power dari printer anda.
  • Tekan terus tombol Power, sambil anda memasang kembali kabel power.
  • Indikator power akan kelihatan menyala berwarna kuning.
  • Lepaskan tombol power, ketika anda selesai memasang kabel power.
  • Kemudian tekan lagi tombol power, untuk menyalakan printer anda.
  • Dipastikan printer anda tidak blinking lagi. Namun ketika printer anda terputus dari arus listrik, maka blinking ini akan muncul, dan anda tinggal ulangi langkah diatas.
Solusi Software, anda bisa mengatasi penyakit blinking ini dengan menggunakan software GeneralTool khusus untuk iP 1300 dan iP 1700. Dengan menggunakan software ini, blinking biasanya dapat teratasi secara permanen, artinya anda tidak perlu mengulang-ulang seperti pada solusi ringan diatas.

2. Blinking, kedap-kedip ketika habis tinta, atau ketika selesai isi tinta
Biasanya penyakit ini melanda printer Canon iP 1880, dan terjadi ketika tinta habis atau ketika anda selesai mengisi tinta. Atau malah tinta belum habis, tapi blinking ini kerapkali melanda iP 1880. Salah satu Solusinya :
  • Tekan dan tahan tombol “Resume” selama kurang lebih 1 sampai 2 menit
  • Kemudian buka tutup atau cover printer anda.
  • Buka dulu Cartridge-nya kemudian pasang lagi
  • Tutup cover printer
  • Matikan, kemudian hidupkan kembali

3. Huruf hasil Print putus-putus (bergaris-garis), tidak merata
Coba lakukan cleaning beberapa kali, bila cara ini tidak berhasil juga, anda bersihkan catrige anda secara manual. Tapi, solusi terbaik, berdasarkan pengalaman beberapa user, adalah sudah saatnya anda mengganti Catrige printer anda.

4. Mengatasi “ink absorber is full” pada Canon IP1700 dan IP1200
  • Matikan printer dan cabut kabel power
  • Tekan terus tombol power (jangan dilepaskan) sambil kemudian colokan kembali kabel power
  • Saat tombol power masih ditekan dan kabel power sudah dicolokan kembali, tekan tombol resume dua kali (berturut-turut)
  • Lepaskan tombol power
  • Selesai
  • Kini komputer anda akan mendeteksi sebuah Printer baru, ikuti langkah yang diminta sampai kemudian terinstal printer baru.

5. Solusi “The waste  ink absorber is almost full” dan “ink absorber is Full” pada Canon IP3000 dan IP2000
1. Blinking, Indikator Kedap-kedip ketika Printer dinyalakan
Biasanya penyakit ini melanda Canon iP1200, iP1300, iP1600, iP1700, i255,
Solusi Ringan, maksudnya solusi ini harus anda lakukan setiap kali anda menyalakan printer, sebab langkah ini hanya bersifat sementara. Ketika printer anda terputus dari arus listrik, maka blinking akan kembali muncul. Tapi, nggak ada salahnya ada lakukan langkah ini, bila anda belum familiar dengan cara-cara mereset printer menggunakan software.
  • Lepaskan kabel power dari printer anda.
  • Tekan terus tombol Power, sambil anda memasang kembali kabel power.
  • Indikator power akan kelihatan menyala berwarna kuning.
  • Lepaskan tombol power, ketika anda selesai memasang kabel power.
  • Kemudian tekan lagi tombol power, untuk menyalakan printer anda.
  • Dipastikan printer anda tidak blinking lagi. Namun ketika printer anda terputus dari arus listrik, maka blinking ini akan muncul, dan anda tinggal ulangi langkah diatas.
Solusi Software, anda bisa mengatasi penyakit blinking ini dengan menggunakan software GeneralTool khusus untuk iP 1300 dan iP 1700. Dengan menggunakan software ini, blinking biasanya dapat teratasi secara permanen, artinya anda tidak perlu mengulang-ulang seperti pada solusi ringan diatas.

2. Blinking, kedap-kedip ketika habis tinta, atau ketika selesai isi tinta
Biasanya penyakit ini melanda printer Canon iP 1880, dan terjadi ketika tinta habis atau ketika anda selesai mengisi tinta. Atau malah tinta belum habis, tapi blinking ini kerapkali melanda iP 1880. Salah satu Solusinya :
  • Tekan dan tahan tombol “Resume” selama kurang lebih 1 sampai 2 menit
  • Kemudian buka tutup atau cover printer anda.
  • Buka dulu Cartridge-nya kemudian pasang lagi
  • Tutup cover printer
  • Matikan, kemudian hidupkan kembali

3. Huruf hasil Print putus-putus (bergaris-garis), tidak merata
Coba lakukan cleaning beberapa kali, bila cara ini tidak berhasil juga, anda bersihkan catrige anda secara manual. Tapi, solusi terbaik, berdasarkan pengalaman beberapa user, adalah sudah saatnya anda mengganti Catrige printer anda.

4. Mengatasi “ink absorber is full” pada Canon IP1700 dan IP1200
  • Matikan printer dan cabut kabel power
  • Tekan terus tombol power (jangan dilepaskan) sambil kemudian colokan kembali kabel power
  • Saat tombol power masih ditekan dan kabel power sudah dicolokan kembali, tekan tombol resume dua kali (berturut-turut)
  • Lepaskan tombol power
  • Selesai
  • Kini komputer anda akan mendeteksi sebuah Printer baru, ikuti langkah yang diminta sampai kemudian terinstal printer baru.

5. Solusi “The waste  ink absorber is almost full” dan “ink absorber is Full” pada Canon IP3000 dan IP2000
  • Matikan printer
  • Tekan tombol resume dan kemudian tekan tombol power
  • Tekan terus tombol power dan kemudian lepaskan tombol resume
  • Tekan kembali tombol resume 2 kali berturut dan kemudian lepaskan kedua tombol (tombol resume dan tombol power)
  • Akan muncul Indikator berwarna hijau
  • Saat indikator berwarna hijau, kemudian tekan tombol resume 4 kali
  • Tekan tombol power, printer akan mati (turn off), jika tidak tekan lagi tombol power
  • Printer kembali normal.
  • Matikan printer
  • Tekan tombol resume dan kemudian tekan tombol power
  • Tekan terus tombol power dan kemudian lepaskan tombol resume
  • Tekan kembali tombol resume 2 kali berturut dan kemudian lepaskan kedua tombol (tombol resume dan tombol power)
  • Akan muncul Indikator berwarna hijau
  • Saat indikator berwarna hijau, kemudian tekan tombol resume 4 kali
  • Tekan tombol power, printer akan mati (turn off), jika tidak tekan lagi tombol power
  • Printer kembali normal.
1 komentar

Selasa, 27 Desember 2011

SIZE PAGE

UKURAN KERTAS :
KALI INI KITA AKAN BERBAGI PENGALAMAN TENTANG UKURAN KERTAS, BARANGKALI ADA YANG SEDANG MEMBUTUHKAN UKURABN KERTAS SECARA AKURAT ;

Table of Paper Sizes From 4A0 to A10


Size Height x Width (mm) Height x Width (in)
4A0 2378 x 1682 mm 93.6 x 66.2 in
2A0 1682 x 1189 mm 66.2 x 46.8 in
A0 1189 x 841 mm 46.8 x 33.1 in
A1 841 x 594 mm 33.1 x 23.4 in
A2 594 x 420 mm 23.4 x 16.5 in
A3 420 x 297 mm 16.5 x 11.7 in
A4 297 x 210 mm 11.7 x 8.3 in
A5 210 x 148 mm 8.3 x 5.8 in
A6 148 x 105 mm 5.8 x 4.1 in
A7 105 x 74 mm 4.1 x. 2.9 in
A8 74 x 52 mm 2.9 x 2.0 in
A9 52 x 37 mm 2.0 x 1.5 in
A10 37 x 26 mm 1.5 x 1.0 in

Dan ini gambarnya yang diambil dari sumbernya www.papersizes.org

 
 
Seri A biasa digunakan untuk cetakan umum dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter persegi. Setiap angka setelah huruf A menyatakan setengah ukuran dari angka sebelumnya.Jadi A1 adalah setengah dari A0 dan demikian seterusnya. ukuran yang paling banyak digunakan adalah A4.
A0 841 x 1189
A1 594 x 841
A2 420 x 594
A3 297 x 420
A4 210 x 297
A4s 215 x 297
A5 148 x 210
A6 105 x 148
A7 74 x 105
A8 52 x 74
A9 37 x 52
A10 26 x 37

Seri B

Seri B besarnya kira-kira di tengah antara 2 ukuran seri A, biasa digunakan untuk poster dan lukisan dinding
B0 1000 X 1414
B1 707 X 1000
B2 500 X 707
B3 353 X 500
B4 250 X 353
B5 176 X 250
B6 125 X 176
B7 88 X 125
B8 62 X 88
B9 44 X 62
B10 31 X 44

Seri C

Seri C biasa digunakan untuk map, kartu post dan amplop
C0 917 X 1297
C1 648 X 917
C2 458 X 648
C3 324 X 458
C4 229 X 324
C5 162 X 229
C6 114 X 162
C7 81 X 114
C8 57 X 81

Seri R

Seri R biasa digunakan untuk kertas jenis Foto untuk mencetak foto
2R 60 x 90
3R 89 x 127
4R 102 x 152
5R 127 x 178
6R 152 x 203
8R 203 x 254
8R Plus 203 x 305
10R 254 x 305
10R Plus 254 x 381
11R 279 x 356
11R Plus 279 x 432
12R 305 x 381
12R Plus 305 x 465
14R 284 x 353
17R 305 x 405
19R 305 x 455

 Seri F

Seri F biasa digunakan untuk perkantoran dan fotocopy, biasa disebut kertas Folio.
  • F4 = 215 x 330

Seri kertas lain

Ada beberapa ukuran lain yang kadang-kadang memakai nama Inggris, diantaranya Letter, Legal, Kwarto (sedikit lebih kecil dari A4), A4+, A3+
 
2 komentar

Senin, 19 Desember 2011

KREDIT KOMPUTER

KREDIT KOMPUTER 
GARANSI SELAMA MASA ANGSURAN

HARGA NEGO


NO PENTIUM  RAM HARDDISK CD/DVD MONITOR
1 IV. 1,8Ghz 256mb   30gb cdroom   15" crt
2 IV. 2.0Ghz 512mb   40Gb DVDRoom   15" crt
3 LGA 2,8ghz 512mb     80gb DVDRoom   15" crt
4 dualcore 1,6ghz 1gb   80gb DVDRoom   17" crt
 




5 IV 2,4 ghz 1gb   80gb DVDRoom   15" LCD
6 IV 2,8 ghz 1gb 120gb dvdcombo   15" LCD
7 IV 3.0Ghz 1gb 120gb DVDRW   15" LCD
8 IV LGA 2,8Ghz 1gb 120gb DVDRW   15" LCD
9 DualCore 1,6ghz 2gb 160gb DVDRW   15" LCD
10 core2duo 1,8ghz 2gb 250gb DVDRW   17" LCD
11 core2duo 2,4ghz 2gb 320gb DVDRW   17" LCD
12 amd m2 2,4Ghz 2gb 250gb DVDRW   15" Lcd
13  amd athlonx 2 2,4Ghz   2gb 320gb DVDRW   15" Lcd   
1 komentar

Kamis, 08 Desember 2011

JUAL PRINTER

JUAL PRINTER A3 CANON IX4000
KONDISI BARANG OK ( MULUS)
KELENGKAPAN :
KABEL AC ( KABEL POWER )
KABEL DATA ( KABEL USB )
CD DRIVER ( HASIL BURNING )

KEKURANGAN ( MINUS ) :

- SWIT COVER ( SWIT TUTUP ) PATAH, TETAPI TIDAK MEMPENGARUHI KERJA PRINT
- TIDAK MEMPENGARUHI HASIL PRINT

BERMINAT CONTAC : 021-41331203 - 085218661982 087872094957


















0 komentar

seputar kabupaten & kota bogor

0 komentar

Minggu, 04 Desember 2011

doa

By Ustadz Yusuf Mansur


Bismillaahirrahmaan irrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammadi. Astaghfirullahal a’dzhiim wa atuubu ilaih.
Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya. Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya. Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. Tiadalah salah kami yang lemah ini bener-benar bergantung kepada-Mu. Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu. Wahai yang maha pengasih dan yang maha peyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolongan- Mu. Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi sedikit nikmat saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami. Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu. Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu. Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika
bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu. Tunjukkan segala jalan buat kami untuk mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan- Mu. Ya Allah, sesiapa yang membaca doaku ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah ya Allah. Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. Kekuasaan-Mu tiada berbatas dan tiada bertepi.
Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzhiem, washallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii ajma’iin, walhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.
Yth., jamaah sekalian, saya mohon munajat ini untuk disebar/diteruskan lagi baik via email, komunitas facebook, posting blog, dan lain sebagainya. Terima kasih.
0 komentar

doa

Kami tidak akan membahas mengenai etika berdoa, karena dalam setiap agama tentunya sudah diajarkan mengenai tata cara dan etika berdoa, kami yakin para pembaca sudah lebih memahaminya. Tujuan kami menulis jauh dari maksud menggurui, semata hanya ingin berbagi pengalaman. Dengan kata lain, apa yang kami sampaikan juga pernah kami lakukan dan rasakan. Tujuan kami menulis adalah untuk berbagi kepada sesama, barangkali dapat memberi sedikit manfaat untuk para pembaca yang budiman. Dengan menggunakan akal budi dan hati nurani (nur/cahaya dalam hati) yang penuh keterbatasan kami berusaha mencermati, mengevaluasi dan kemudian menarik benang merah, berupa nilai-nilai (hikmah) dari setiap kejadian dan pengalaman dalam doa-doa kami.
Berkaitan dengan Waktu dan tempat yang dianggap mustajab untuk berdoa, kiranya setiap orang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang berbeda-beda. Kedua faktor itu berpengaruh pula terhadap kemantapan hati dan tekad dalam mengajukan permemohonan kepada Tuhan YME. Namun bagi saya pribadi semua tempat dan waktu adalah baik untuk melakukan doa. Pun banyak juga orang meyakini bahw doanya akan dikabulkan Tuhan, walaupun doanya bersifat verbal atau sebatas ucapan lisan saja. Hal ini sebagai konsekuensi, bahwa dalam berdoa hendaknya kita selalu berfikir positif (prasangka baik) pada Tuhan. Kami tetap menghargai pendapat demikian.

SULITNYA MENILAI KESUKSESAN DOA

Banyak orang merasa doanya tidak/belum terkabulkan. Tetapi banyak pula yang merasa bahwa Tuhan telah mengabulkan doa-doa tetapi dalam kadar yang masih minim, masih jauh dari target yang diharapkan. Itu hanya kata perasaan, belum tentu akurat melihat kenyataan sesunggunya. Memang sulit sekali mengukur prosentase antara doa yang dikabulkan dengan yang tidak dikabulkan. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut ;
1. Kita sering tidak mencermati, bahkan lupa, bahwa anugrah yang kita rasakan hari ini, minggu ini, bulan ini, adalah merupakan “jawaban” Tuhan atas doa yang kita panjatkan sepuluh atau dua puluh Tahun yang lalu. Apabila sempat terlintas fikiran atau kesadaran seperti itu, pun kita masih meragukan kebenarannya. Karena keragu-raguan yang ada di hati kita, akan memunculah asumsi bahwa hanya sedikit doa ku yang dikabulkan Tuhan.
2. Doa yang kita pinta pada Tuhan Yang Mahatunggal tentu menurut ukuran kita adalah baik dan ideal, akan tetapi apa yang baik dan ideal menurut kita, belum tentu baik dalam perspektif Tuhan. Tanpa kita sadari bisa saja Tuhan mengganti permohonan dan harapan kita dalam bentuk yang lainnya, tentu saja yang paling baik untuk kita. Tuhan Sang Pengelola Waktu, mungkin akan mengabulkan doa kita pada waktu yang tepat pula. Ketidaktahuan dan ketidaksadaran kita akan bahasa dan kehendak Tuhan (rumus/kodrat alam), membuat kita menyimpulkan bahwa doa ku tidak dikabulkan Tuhan.
3. Prinsip kebaikan meliputi dua sifat atau dimensi, universal dan spesifik. Kebaikan universal, akan berlaku untuk semua orang atau makhluk. Kebaikan misalnya keselamatan, kesehatan, kebahagiaan, dan ketentraman hidup. Sebaliknya, kebaikan yang bersifat spesifik artinya, baik bagi orang lain, belum tentu baik untuk diri kita sendiri. Atau, baik untuk diri kita belum tentu baik untuk orang lain. Kebaikan spesifik meliputi pula dimensi waktu, misalnya tidak baik untuk saat ini, tetapi baik untuk masa yang akan datang. Memang sulit sekali untuk memastikan semua itu. Tetapi paling tidak dalam berdoa, kemungkinan-kemungkinan yang bersifat positif tersebut perlu kita sadari dan terapkan dalam benak. Kita butuh kearifan sikap, kecermatan batin, kesabaran, dan ketabahan dalam berdoa. Jika tidak kita sadari kemungkinan-kemungkinan itu, pada gilirannya akan memunculkan karakter buruk dalam berdoa, yakni; sok tahu. Misalnya berdoa mohon berjodoh dengan si A, mohon diberi rejeki banyak, berdoa supaya rumah yang ditaksirnya dapat jatuh ke tangannya. Jujur saja, kita belum tentu benar dalam memilih doa dan berharap-harap akan sesuatu. Kebaikan spesifik yang kita harapkan belum tentu menjadi berkah buat kita. Maka kehendak Tuhan untuk melindungi dan menyelamatkan kita, justru dengan cara tidak mengabulkan doa kita. Akan tetapi, kita sering tidak mengerti bahasa Tuhan, lantas berburuk sangka, dan tergesa menyimpulkan bahwa doaku tidak dikabulkan Tuhan.
Tidak gampang memahami apa “kehendak” Tuhan. Diperlukan kearifan sikap dan ketajaman batin untuk memahaminya. Jangan pesimis dulu, sebab siapapun yang mau mengasah ketajaman batin, ia akan memahami apa dan bagaimana “bahasa” Tuhan. Dalam khasanah spiritual Jawa disebut “bisa nggayuh kawicaksanane Gusti”.
HAKEKAT DIBALIK KEKUATAN DOA
Agar doa menjadi mustajab (tijab/makbul/kuat) dapat kita lakukan suatu kiat tertentu. Penting untuk memahami bahwa doa sesungguhnya bukan saja sekedar permohonan (verbal). Lebih dari itu, doa adalah usaha yang nyata netepi rumus/kodrat/hukum Tuhan sebagaimana tanda-tandanya tampak pula pada gejala kosmos. Permohonan kepada Tuhan dapat ditempuh dengan lisan. Tetapi PALING PENTING adalah doa butuh penggabungan antara dimensi batiniah dan lahiriah (laten dan manifesto) metafisik dan fisik. Doa akan menjadi mustajab dan kuat bilamana doa kita berada pada aras hukum atau kodrat Tuhan;
1. Dalam berdoa seyogyanya menggabungkan 4 unsur dalam diri kita; meliputi; hati, pikiran, ucapan, tindakan. Dikatakan bahwa Tuhan berjanji akan mengabulkan setiap doa makhlukNya? tetapi mengapa orang sering merasa ada saja doa yang tidak terkabul ? Kita tidak perlu berprasangka buruk kepada Tuhan. Bila terjadi kegagalan dalam mewujudkan harapan, berarti ada yang salah dengan diri kita sendiri. Misalnya kita berdoa mohon kesehatan. Hati kita berniat agar jasmani-rohani selalu sehat. Doa juga diikrarkan terucap melalui lisan kita. Pikiran kita juga sudah memikirkan bagaimana caranya hidup yang sehat. Tetapi tindakan kita tidak sinkron, justru makan jerohan, makanan berkolesterol, dan makan secara berlebihan. Hal ini merupakan contoh doa yang tidak kompak dan tidak konsisten. Doa yang kuat dan mustajab harus konsisten dan kompak melibatkan empat unsur di atas. Yakni antara hati (niat), ucapan (statment), pikiran (planning), dan tindakan (action) jangan sampai terjadi kontradiktori. Sebab kekuatan doa yang paling ideal adalah doa yang diikuti dengan PERBUATAN (usaha) secara konkrit.
2. Untuk hasil akhir, pasrahkan semuanya kepada “kehendak” Tuhan, tetapi ingat usaha mewujudkan doa merupakan tugas manusia. Berdoa harus dilakukan dengan kesadaran yang penuh, bahwa manusia bertugas mengoptimalkan prosedur dan usaha, soal hasil atau targetnya sesuai harapan atau tidak, biarkan itu menjadi kebijaksanaan dan kewenangan Tuhan. Dengan kata lain, tugas kita adalah berusaha maksimal, keputusan terakhir tetap ada di tangan Tuhan. Saat ini orang sering keliru mengkonsep doa. Asal sudah berdoa, lalu semuanya dipasrahkan kepada Tuhan. Bahkan cenderung berdoa hanya sebatas lisan saja. Selanjutnya doa dan harapan secara mutlak dipasrahkan pada Tuhan. Hal ini merupakan kesalahan besar dalam memahami doa karena terjebak oleh sikap fatalistis. Sikap fatalis menyebabkan kemalasan, perilaku tidak masuk akal dan mudah putus asa. Ujung-ujungnya Tuhan akan dikambinghitamkan, dengan menganggap bahwa kegagalan doanya memang sudah menjadi NASIB yang digariskan Tuhan. Lebih salah kaprah, bilamana dengan gegabah menganggap kegagalannya sebagai bentuk cobaan dari Tuhan (bagi orang yang beriman). Sebab kepasrahan itu artinya pasrah akan penentuan kualitas dan kuantitas hasil akhir. Yang namanya ikhtiar atau usaha tetap menjadi tugas dan tanggungjawab manusia.
3. Berdoa jangan menuruti harapan dan keinginan diri sendiri, sebaliknya berdoa itu pada dasarnya menetapkan perilaku dan perbuatan kita ke dalam rumus (kodrat) Tuhan. Kesulitannya adalah mengetahui apakah doa atau harapan kita itu baik atau tidak untuk kita. Misalnya walaupun kita menganggap doa yang kita pintakan adalah baik. Namun kenyataannya kita juga tidak tahu persis, apakah kelak permintaan kita jika terlaksana akan membawa kebaikan atau sebaliknya membuat kita celaka.
4. Berdoa secara spesifik dan detil dapat mengandung resiko. Misalnya doa agar supaya tender proyek jatuh ke tangan kita, atau berdoa agar kita terpilih menjadi Bupati. Padahal jika kita bener-bener menjadi Bupati tahun ini, di dalam struktur pemerintahan terdapat orang-orang berbahaya yang akan “menjebak” kita melakukan korupsi. Apa jadinya jika permohonan kita terwujud. Maka dalam berdoa sebaiknya menurut kehendak Tuhan, atau dalam terminologi Jawa “berdoa sesuai kodrat alam” atau hukum alamiah. Caranya, di dalam doa hanya memohon yang terbaik untuk diri kita. Sebagai contoh; ya Tuhan, andai saja proyek itu memberi kebaikan kepada diriku, keluargaku, dan orang-orang disekitarku, maka perkenankan proyek itu kepadaku, namun apabila tidak membawa berkah untuk ku, jauhkanlah. Dengan berdoa seperti itu, kita serahkan jalan cerita kehidupan ini kepada Gusti Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana.
5. Doa yang ideal dan etis adalah doa yang tidak menyetir/mendikte Tuhan, doa yang tidak menuruti kemauan diri sendiri, doa yang pasrah kepada Sang Maha Pengatur. Niscaya Tuhan akan meletakkan diri kita pada rumus dan kodrat yang terbaik…untuk masing-masing orang ! Sayangnya, kita sering lupa bahwa doa kita adalah doa sok tahu, pasti baik buat kita, dan doa yang telah menyetir atau mendikte kehendak Tuhan. Dengan pola berdoa seperti ini, doa hanya akan menjadi nafsu belaka, yakni nuruti rahsaning karep.

DOA MERUPAKAN PROYEKSI PERBUATAN KITA,
AMAL KEBAIKAN KITA PADA SESAMA MENJADI DOA
TAK TERUCAP YANG MUSTAJAB.


Kalimat sederhana ini merupakan kata kunci memahami misteri kekuatan doa; doa adalah seumpama cermin !! Doa kita akan terkabul atau tidak tergantung dari amal kebaikan yang pernah kita lakukan terhadap sesama. Dengan kata lain terkabul atau gagalnya doa-doa kita merupakan cerminan akan amal kebaikan yang pernah kita lakukan pada orang lain. Jika kita secara sadar atau tidak sering mencelakai orang lain maka doa mohon keselamatan akan sia-sia. Sebaliknya, orang yang selalu menolong dan membantu sesama, kebaikannya sudah menjadi “doa” sepanjang waktu, hidupnya selalu mendapat kemudahan dan mendapat keselamatan. Kita gemar dan ikhlas mendermakan harta kita untuk membantu orang-orang yang memang tepat untuk dibantu. Selanjutnya cermati apa yang akan terjadi pada diri kita, rejeki seperti tidak ada habisnya! Semakin banyak beramal, akan semakin banyak pula rejeki kita. Bahkan sebelum kita mengucap doa, Tuhan sudah memenuhi apa-apa yang kita harapkan. Itulah pertanda, bahwa perbuatan dan amal kebaikan kita pada sesama, akan menjadi doa yang tak terucap, tetapi sungguh yang mustajab. Ibarat sakti tanpa kesaktian. Kita berbuat baik pada orang lain, sesungguhnya perbuatan itu seperti doa untuk kita sendiri.
Dalam tradisi spiritual Jawa terdapat suatu rumus misalnya :

1. Siapa gemar membantu dan menolong orang lain, maka ia akan selalu mendapatkan kemudahan.
2. Siapa yang memiliki sikap welas asih pada sesama, maka ia akan disayang sesama pula.
3. Siapa suka mencelakai sesama, maka hidupnya akan celaka.
4. Siapa suka meremehkan sesama maka ia akan diremehkan banyak orang.
5. Siapa gemar mencaci dan mengolok orang lain, maka ia akan menjadi orang hina.
6. Siapa yang gemar menyalahkan orang lain, sesungguhnya ialah orang lemah.
7. Siapa menanam “pohon” kebaikan maka ia akan menuai buah kebaikan itu.

Semua itu merupakan contoh kecil, bahwa perbuatan yang kita lakukan merupakan doa untuk kita sendiri. Doa ibarat cermin, yang akan menampakkan gambaran asli atas apa yang kita lakukan. Sering kita saksikan orang-orang yang memiliki kekuatan dalam berdoa, dan kekuatan itu terletak pada konsistensi dalam perbuatannya. Selain itu, kekuatan doa ada pada ketulusan kita sendiri. Sekali lagi ketulusan ini berkaitan erat dengan sikap netral dalam doa, artinya kita tidak menyetir atau mendikte Tuhan.
Berikut ini merupakan “rumus” agar supaya kita lebih cermat dalam mengevaluasi diri kita sendiri;

1. Jangan pernah berharap-harap kita menerima (anugrah), apabila kita enggan dalam memberi.
2. Jangan pernah berharap-harap akan selamat, apabila kita sering membuat orang lain celaka.
3. Jangan pernah berharap-harap mendapat limpahan harta, apabila kita kurang peduli terhadap sesama.
4. Jangan pernah berharap-harap mendapat keuntungan besar, apabila kita selalu menghitung untung rugi dalam bersedekah.
5. Jangan pernah berharap-harap meraih hidup mulia, apabila kita gemar menghina sesama.
Lima “rumus” di atas hanya sebagian contoh. Silahkan para pembaca yang budiman mengidentifikasi sendiri rumus-rumus selanjutnya, yang tentunya tiada terbatas jumlahnya.

Resume

Doa akan memiliki kekuatan (mustajab), asalkan kita mampu memadukan empat unsur di atas yakni : hati, ucapan, pikiran, dan perbuatan nyata. Dengan syarat perbuatan kita tidak bertentangan dengan isi doa. Di lain sisi amal kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan menjadi doa mustajab sepanjang waktu, hanya jika, kita melakukannya dengan ketulusan. Setingkat dengan ketulusan kita di pagi hari saat “membuang ampas makanan” tak berarti.

JIKA INGIN DIBERI, MEMBERILAH TERLEBIH DAHULU !

mungkin kita pernah mengalami kebanyakan asa, lalu giat sekali berdoa bermacam-macam hal. Siang-malam berdoa isinya permohonan apa saja yang diinginkan. Waktu berdoa pun hanya pada waktu tertentu yang dianggap tijab. Tetapi kita  masih merasakan kehampaan dalam hidup. Bahkan dirasakan realitas yang terjadi justru semakin menjauh dari harapan seperti yang terucap dalam setiap doa. Lama-kelamaan muncul kesadaran ada yang tidak beres dalam prinsip pemahaman kita ini.

Kesadaran diri muncul lagi manakala merasa sangat kurang dalam melakukan amal kebaikan terhadap sesama. Kami berfikir, betapa buruknya tabiat ini, yang selalu banyak meminta-minta, tetapi sedikit “memberi”. Coba mengingat apa saja kebaikan yang pernah kita lakukan pada sesama, Parah…sepertinya kok nggak ada… atau kami yang sudah lupa. Namun yang teringat justru keburukan dan kesalahan yang pernah kami lakukan pada teman, keluarga, orang tua, dan pada orang lain. Kita menjadi resah sendiri, merasa dalam kehidupan ini kita tidak bermanfaat samasekali untuk orang banyak, sementara kita nggak tahu malu dengan selalu memint-minta terus Hyang Widhi. Egois, maunya enaknya sendiri. Berharap-harap memperoleh pemenuhan hak-hak sebagai manusia ciptaan Tuhan, tetapi enggan memenuhi kewajiban untuk beramal baik pada sesama.
Hingga pada suatu saat kita mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berarti, paling tidak menurut diri kami sendiri. Sejak itu, terjadilah perubahan paradigma dalam memandang dan memahami rumus Tuhan. Doa (harapan) adalah perbuatan konkrit. Sejak saat itu, dengan sekuat tenaga setiap saat ada kesempatan kita melakukan sesuatu yang kira-kira ada manfaat untuk orang lain. Dimulai dari hal-hal sepele, sampai yang tidak sepele. Dasar pemikiran kami adalah kesadaran sebagai makhluk Tuhan yang telah menerima sekian puluh atau ratus anugrah dalam setiap detiknya. Namun kenyataannya manusia tiada rasa “malu” setiap saat selalu meminta pada Tuhan. Lantas kapan bersukurnya ? Jika berdoa memohon sesuatu, kami lebih banyak melakukannya untuk mendoakan teman, kerabat, keluarga. Sedangkan untuk diri sendiri, tiada yang pantas dilakukan selain lebih banyak mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan.

Banyak mengucapkan syukur di bibir saja tidak cukup. Kami harus lebih pandai mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Rasa bersyukur serta doa-doa melebur dan mewujud ke dalam satu perbuatan. Rasa sukur termanifestasikan kedalam perbuatan yang bermanfaat untuk banyak orang. Demikian pula cara berdoa tidak sekedar terucap melalui mulut, namun lebih penting adalah mewujud dalam perbuatan nyata.
0 komentar

Sabtu, 03 Desember 2011

Pergumulan Harimau vs Manusia Bagian 3

0 komentar

Pergumulan Harimau vs Manusia Bagian 2

0 komentar

Pergumulan Harimau vs Manusia Bagian 4

1 komentar

Senin, 21 November 2011

informasi

alamat kantor pusat dan cabang PDAM kab.Bogor
Kantor Pusat Jl. Raya Tegar Beriman .Cibinong - Bogor
Telp. 021 87915270, 021 879152742
Cabang I Jl. Nusantara Raya No. 74
Depok I..Telp. 021 77535583
Cabang II
Jl. Legong Raya No. 1 Depok II Tengah
Telp. 021 77820897, 021 778218814
Cabang III Jl. Kajayaan Raya Depok Timur No. 5
Telp. 021 77104235
Cabang IV Jl. Raya Pondok Duta No. 17 A
Telp. 021 87112806
Cabang V Jl. Raya Leuwiliang Bogor
Telp. 0251 6476617
Cabang VI Jl. Raya Ciomas - Pintu Ledeng Bogor
Telp. 0251 6399348
Cabang VII Jl. Kembang No.1 Kedung Halang Bogor
Telp. 0251 6648099
Cabang VIII Jl. M. Toha No. 44 Parung Panjang - Bogor
Telp. 021 597813410
Cabang IX Jl. Raya Narogong Cileungsi - Bogor
Telp. 021 823262711
Cabang X Jl. Raya Ciawi Bogor
Telp. 0251 24827112
Cabang XI Desa Sukahati - Cibinong Bogor
Telp. 021 8758887
1 komentar

cpu

TERIMA PESANAN CPU PAKET KOMPUTER UNTUK WARNET.


PEMASANGAN JARINGAN, SETTING, BILLING, CLIENT,



PAKET WARNET HEMAT

INTEL PENTIUM D 2,8GHZ,

DDR3 2GB

HDD 250GB

VGA/PCI EXPRES 512MB 128BIT

POWER SUPLY 450WATT

LED 16"

MOUSE + KEYBOARD

AERPHONE

HARGA SPECIAL 10UNIT 30JUTA

SUDAH TERMASUK BIAYA PEMASANGAN JARINGAN, KABEL UTP, RJ45, HUBSWIT 16PORT, INSTAL BILLING SERVER, CLIENT DLL.

BONUS PAKET KOMPUTER UNTUK SERVER.

CONTAC: 021- 41331203 M-NEXT COMPUTER

JL.KAYU MANIS RT02/03 CIRIMEKAR CIBINONG/ JL.KAYU MANIS RT02/01 CIRIMEKAR CIBINONG

SAMPING ITC CIBINONG
0 komentar

Sabtu, 12 November 2011

DRIVER PRINTER HP

driver printer HP
  1. SERI D 2460 LANGSUNG DISINI
  2. SERI D1360 DOWNLOAD DRIVER DAN LANGSUNG INSTAL DI KOMPUTER ANDA
  3. UNTUK SERI D1341 SILAHKAN DOWNLOAD DISINI
  4. SERI D1660 DISINI
0 komentar

Senin, 07 November 2011

SOFTWARE

Tahukah Anda bahwa malaikat mendo'akan kebaikan bagi orang yang mendo'akan saudaranya?

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda :
“Do’a seorang muslim untuk saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya (DO'A GHAIB ) adalah do’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat yang bertugas (mengaminkan do'anya untuk saudaranya). Setiap kali dia mendo'akan kebaikan untuk saudaranya, malaikat tersebut berkata : Amin, dan engkau akan mendapatkan yang sama dengannya.” [HR. Muslim no. 2733].

  Mohon do'akan kami agar  kami beserta keluarga besar. SEMOGA  Allah jadikan panjang umur dan bertakwa, diampuni segala dosa, sehat-kaya-bahagia hingga akhir usia. Dengan mendo'akan kami, InsyaaAllah Anda akan mendapat kebaikan yang sama.

silahkan bagi yang ingin mengkoleksi software MUSLIM....


1 . untuk saudara saudaraku bila membutuhkan aplikasi untuk ketik arab pada komputer,software ini support untuk xp...silahkan lgsung klik link di bawah ini DOWNLOAD

2.SOFTWARE PENGINGAT WAKTU SHOLAT. Jika anda terbiasa berjam jam di depan komputer,mungkin software ini bisa membantu mengingatkan anda ketika waktu sholat tiba silahkan DOWNLOAD DISINI

3ADZAN software yang bisa otomatis adzan pada saat waktu sholat tiba...sebelum di instal pastikan jam pada komputer anda di setting dengan benar. DOWNLOAD SOFTWARENYA DISINI

4.VIDEO CERAMAH UST.YUSUF MANSYUR YANG MENGUPAS HIKMAH SEDEKAH DOWNLOAD VIDIONYA DISINI

5.ALQUR'AN DIGITAL ( SUDAH TERMASUK TERJEMAHAN DAN TAFSIR) JUGA BISA DI PLAY AYAT PER AYAT DOWNLOAD DISINI

6.HADITS BUKHORI MUSLIM DOWNLOAD DISINI

7.SOFTWARE HITUNG WARIS DISINI

8.KOLEKSI NAMA NAMA ANAK VERSI MUSLIM DISINI

9.KALENDER HIJRIYAH DOWNLOAD SOFTWARE DISINI

10.SOFTWARE UNTUK ANAK-ANAK MEMBANTU MEMICU KECERDASAN  MOTORIK...KETIK 10 JARI DOWNLOAD DISINI



Audio


ANTI VIRUS


www.mnextcomputer.com
1- CARA MUDAH BELAJAR ILMU TAJWID UNTUK ANAK ANAK
DENGAN MEDIA FLAS,SANGAT MUDAH UNTUK DI MENGERTI DAN YANG PASTI DI SUKAI ANAK ANAK KITA
MONGGO SILAHKAN DI SEDOOOTTT ....
http://v5.indowebster.com/downloads/bhjde/t3e5o5r4o5l5

2- BAGI Saudara saudaraku yang budiman,yang barangkali membutuhkan software Al-qur'an,silahkan kunjungi link di bawah ini. ALQUR'AN DIGITAL merupakan software search surah/ayat alquran dengan mudah,bahkan bisa langsung si play ayat per ayat dengan format mp3 Monggo silahkan..........
http://v5.indowebster.com/downloads/faiehd/a3p5v5p4x5i5s5e583f4o5m5s424q5f5k5k5w5g484n464q3x484


3. office 2007 portable. simpan di flashdisk dan tidak perlu di instal. cukup klik mana yang mau di pake. misal office word / exel silahkan di unduh.....

http://www.indowebster.com/downloads/fjibdb/w4c4k5a4h564248424v213d525v5p416g534k4k5
    1 komentar

    Sabtu, 05 November 2011

    TOKOH ISLAM

    Tanbihun.com – Quthb lahir dengan nama lengkap Sayyid Quthb Ibrahim Husein asy-Syadzili pada tanggal 9 Oktober 1906 M. (1326 H.) di Musya, sebuah pedesaan yang terletak di dekat kota Asyut, hulu Mesir. Ayahnya pernah aktif di Partai Nasional pimpinan Musthofa Kamil, hal ini mungkin yang menanamkan pada diri Quthb kesadaran politik yang tinggi.
    Perjalanan intelektual Quthb dimulai dari desa di mana dia lahir dan dibesarkan. Di bawah asuhan orangtuanya, Quthb berhasil menghafal Alquran dalam usia relatif dini, 10 tahun. Menyadari bakat tersebut, orangtuanya memindahkan keluarga ke Hilwan, daerah pinggiran Kairo, agar Quthub memperoleh kesempatan masuk ke Tajhiziyah “Dar al-‘Ulum” (nama lama dari Universitas Cairo).
    Pada tahun 1929, Quthb kuliah di Dar al-‘Ulum dan memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Pendidikan pada tahun 1933, kemudian bekerja sebagai pengawas pada Departemen Pendidikan. Tahun 1949 ia mendapat tugas belajar ke Amerika Serikat untuk memperdalam pengetahuannya di bidang Pendidikan selama 20 tahun, tepatnya di Wilson’s Teacher’s College Washington dan Stanford University California.
    Sekembalinya dari Amerika, Quthb bergabung dengan gerakan Ikhwanul Muslimin karena kekagumannya pada Hasan Al-Banna, pendiri gerakan tersebut. Quthb menjadi tokoh penting dalam kelompok ini. Pada tahun 1954, Quthb diangkat menjadi Pemimpin Redaksi harian Ikhwanul Muslimin. Namun, baru dua bulan terbit, harian tersebut dibredel oleh pemerintahan Gammal Abdul Nasser.
    Menurut Quthb, saat itu Ikhwanul Muslimin menghadapi situasi yang hampir sama dengan situasi masyarakat saat Islam datang untuk pertama kalinya, yaitu kebodohan tentang akidah Islam dan jauh dari nilai-nilai etik Islam (jahiliyah). Namun sayangnya, kesucian niat dan semangatnya dalam memperjuangkan orang banyak mengantarnya ke penjara pada 13 Juli 1955.
    Pada tahun 1964 Quthb dibebaskan atas permintaan Abdul Salam Arif, Presiden Irak, yang mengadakan kunjungan ke Mesir. Saat itu, menurut informasi Abdul Hakim Abidin, salah seorang sahabatnya, Abdul Salam meminta Quthb untuk ikut bersamanya ke Irak, tetapi dia menolak seraya menyatakan, “Ini adalah medan perjuangan yang tidak bisa saya tinggalkan”.
    Setahun kemudian (1965) ia kembali ditangkap. Presiden Nasser menguatkan tuduhannya bahwa Quthb berkomplot untuk membunuhnya. Berdasarkan UU No. 911 tahun 1966, Presiden mempunyai kekuasaan untuk menahan siapa pun yang dianggap bersalah.
    Sayyid Quthb diadili oleh Pengadilan Militer pada tanggal 12 April 1966. Tuduhannya sebagian besar berdasarkan tulisannya, Ma’alim fi ath-thariq, di mana isinya dianggap berupaya menumbangkan pemerintahan Mesir dengan kekerasan. Kemudian, pada 21 Agustus 1966 Sayyid Quthb bersama Abdul Fattah Ismail dan Muhammad Yusuf Hawwasy dinyatakan bersalah dan dihukum mati.
    Quthb dihukum gantung bersama dua orang sahabatnya pada 29 Agustus 1966. Pemerintah Mesir tidak menghiraukan protes dari Amnesti Internasional yang memandang proses peradilan militer terhadap Sayyid Quthub sama sekali bertentangan dengan rasa keadilan.
    Sejak saat itu Quthb dijuluki sebagai Syahid bagi kebangkitan Islam, yang rela mengorbankan nyawanya di tiang gantungan.
    Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an, Sarana Dakwah dari Balik Jeruji Penjara
    Umej Bhatia (peneliti di Pusat Studi Timur Tengah, Universitas Harvard, AS), dalam A Critical Reading of Sayyid Quthb’s Qur’anic Exegesis, mengatakan, pada kondisi sosial dan politik itulah karya-karya Sayyid Quthb tentang pergerakan melawan penguasa tiran harus dipahami. Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an (Di Bawah Naungan Alquran) merepresentasikan gagasan-gagasan pergerakan tersebut.
    Umej Bhatia menilai, tafsir Fi Zhilal al-Qur’an menyajikan cara baru dalam menafsirkan Alquran yang belum pernah dilakukan oleh ulama-ulama klasik. Sayyid Quthb memasukkan unsur-unsur politik dan ideologi dengan sangat serasi. Boleh dibilang, tafsir yang satu ini paling unik karena menjadikan Alquran sebagai pijakan utama untuk melakukan revolusi politik dan sosial.
    Tampaknya, menurut Umej, Sayyid Quthb dipengaruhi oleh dua ulama agung sebelumnya, yakni Muhammad Abduh dan Rashid Ridho. Tafsir  Al-Mannar karya kedua ulama tersebut lebih memfokuskan penafsiran Alquran dalam konteks sosial masyarakat ketimbang mengupas makna kata per kata. “Akan tetapi, Sayyid Quthb selangkah lebih maju daripada kedua pendahulunya itu. Ia berhasil mengolaborasikan teori-teori sosial Barat ke dalam pesan-pesan agung Alquran,” kata Umej.
    Penilaian serupa juga disampaikan oleh Dr Ahzami Samiun Jazuli, pakar tafsir Alquran dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menurut Ahzami, tafsir yang ditulis oleh Sayyid Quthb ini merupakan tafsir haraki (tafsir pergerakan) atau tafsir dakwah. Sang ulama tidak menggunakan  manhaj (metode) penulisan tafsir seperti ulama-ulama terdahulu, misalnya tafsir tahlili (tafsir analitis) yang memulai penafsiran dari penjelasan kata dalam ayat Alquran.
    “Sayyid Quthb tidak menjelaskan panjang lebar makna kata dalam suatu ayat. Tidak pula menerangkan secara detail aspek-aspek  fiqhiyyah (hukum-hukum fikih) karena pembahasan semacam itu sudah banyak dikupas dalam kitab-kitab tafsir klasik,” jelas Ahzami.
    Alquran bagi Sayyid Quthb merupakan kitab pedoman hidup yang komprehensif ke arah kehidupan yang diridhai Allah SWT. Oleh sebab itu, ia menamai tafsirnya itu  Fi Zhilal al-Qur’an supaya umat Islam benar-benar berada dalam tuntunan dan naungan Alquran.
    Tafsir  Fi Zhilal al-Qur’an merupakan hasil dari dinamika akademis, politik, dan sosial. Ia tidak semata-mata rekreasi intelektual yang mendekati Alquran dari perspektif ilmu pengetahuan. Namun, juga menggunakan pendekatan atas dasar pengalaman hidup sang penulis. Tidak mengherankan, kata Ahzami, kalau kitab tafsir ini berpengaruh besar terhadap umat Islam di seluruh dunia, terutama mereka yang aktif dalam gerakan dakwah.
    Dr Muchlis Hanafi, ahli tafsir lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, melihat fenomena tafsir  Fi Zhilal al-Qur’an ini dari sudut pandang yang berbeda. Menurutnya, ada beberapa aspek yang menonjol dalam karya Sayyid Quthb itu. Di antaranya adalah  al-zauq al-adabi (ketinggian nilai sastra). Sayyid Quthb, menurut Muchlis, menjelaskan makna ayat-ayat Alquran dengan gaya bahasa yang sangat indah. Sehingga, punya kekuatan magnetik dan pengaruh yang besar terhadap pembacanya.
    Kelebihan lainnya, menurut Muchlis, adalah  al-wihdah al-maudhu’iyyah (kesatuan tema). Setiap surat yang ia tafsirkan diawali dengan mukadimah. Dan, mukadimah itu menjelaskan secara komprehensif isi surah sehingga tampak benang merah dan kesatuan tema sebuah surah.
    Metode ini bukanlah hal baru dalam tradisi penafsiran Alquran, tetapi Sayyid Quthb berhasil menggunakannya dengan sangat baik. Saat ini, dapat disaksikan sebuah tafsir kontemporer yang bernilai tinggi. Namun demikian, tafsir ini tidak serta-merta lolos dari kritik para pegiat tafsir Alquran.
    Dari segi metodologi, banyak yang menilai bahwa Sayyid Quthb melanggar tata aturan penafsiran Alquran yang dianut oleh para ulama salaf. Ia terlalu banyak menggunakan akal daripada merujuk pada Alquran, hadis Nabi SAW, dan tradisi para sahabat.
    Ide-ide revolusioner
    Umej Bhatia berpendapat bahwa penjara dan penyiksaan berperan penting dalam membentuk karakter pemikiran Sayyid Quthb. Umej memakai istilah  prison perspective (perspektif penjara) bagi perspektif Sayyid Quthb dalam penafsiran Alquran. Yaitu, sebuah cara pandang korban keganasan rezim otoriter terhadap realitas sosial politik di masanya.
    Kepahitan pengalaman politik Sayyid Quthb mendorongnya menyerukan konsep  hakimiyatullah (kekuasaan hanya milik Allah) sebagaimana diusung oleh Abu al-’Ala al-Maududi di Pakistan.  Hakimiyatullah berarti kekuasaan harus dikembalikan kepada Allah, bukan dikuasai manusia zalim yang melanggar hukum-hukum Tuhan. Umat Islam wajib berjihad mengembalikan tata aturan itu sesuai dengan doktrin Alquran.
    Untuk itu, menurut Sayyid Quthb, perlu ada gerakan  At-Thali’ah al-Islamiyah , yaitu menyiapkan generasi Muslim baru yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran Allah serta mendidik mereka untuk menjadi pemimpin umat di masa depan. Ide-ide pergerakan dan perlawanan Sayyid Quthb itu tampak jelas dalam mukadimah tafsirnya pada surah Al-An’am.
    Ia memaparkan konsep masyarakat ideal sesuai dengan tuntunan Islam; berseru kepada para juru dakwah untuk konsisten berada di jalan ini; serta menancapkan akidah agar sistem pemerintahan yang terbentuk kelak tidak melanggar tata aturan yang ditetapkan Allah SWT. “Orang-orang yang tidak memiliki akidah adalah pribadi-pribadi jahiliyah. Kejahiliyahan mereka memenuhi akal, pikiran, dan hati,” tegas Sayyid Quthb.
    Dalam pemaparannya tentang tatanan sosial politik yang ideal menurut doktrin Islam, Sayyid Quthb tidak segan-segan melabeli status ‘kafir’ kepada para penguasa zalim atau yang melanggar hukum Allah. Ini mengundang respons beragam dari banyak kalangan, bahkan dari ulama sendiri.
    Dr Yusuf al-Qardhawi menilai bahwa pemikiran takfir (pengkafiran pada Muslim lain) dalam karya Sayyid Quthb sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang dianut mayoritas umat Islam di dunia. Pemikiran ini, tambah Qardhawi, juga tidak mencerminkan pemikiran gerakan Ikhwan al-Muslimin karena pemikiran takfir sama sekali tidak selaras dengan pemikiran organisasi itu ( RepublikaOnline, 9 Agustus 2009).
    Pernyataan Qardhawi tersebut disanggah sejumlah tokoh Ihkwan al-Muslimin. Menurut mereka, Sayyid Quthb tidak keluar dari Ahlussunnah wal Jamaah. Semua pemikiran Sayyid Quthb selaras dengan  manhaj Ikhwan al-Muslimin, tidak ada satu pun yang menyalahi kaidah dan dasar organisasi tersebut. Quthb, menurut mereka, juga tidak pernah mengafirkan kelompok Islam lain dan tidak pernah mendakwahkan perlawanan terhadap pemerintahan yang sah ( RepublikaOnline, 19 Agustus 2009).
    Menawarkan Pemecahan Problem Umat
    Tafsir Fi Zhilal al-Qur’an ditulis oleh Sayyid Quthb selama kurang lebih 15 tahun, yaitu sejak tahun 1950-ah hingga 1960-an. Pada mulanya, ia memulai menulis tafsirnya itu atas permintaan rekannya, Said Ramadhan, redaktur majalah  Al-Muslimun yang terbit di Kairo dan Damaskus.
    Sang mufasir menyambut baik permintaan itu dan memberi nama rubrik tersebut  Fi Zhilalil Quran. Tulisan pertama yang dimuat adalah penafsiran surah Alfatihah, kemudian surah Albaqarah. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, Sayyid Quthb memutuskan menyusun satu kitab tafsir sendiri yang juga ia beri nama  Fi Zhilalil Quran .
    Karya beliau lantas dicetak dan didistribusikan oleh penerbit al-Bab al-Halabi. Penerbitan pertamanya tidak langsung berjumlah 30 juz, namun tiap satu juz. Setiap juznya terbit dalam dua bulan sekali. Proses penyempurnaan penafsiran selanjutnya diselesaikan dalam penjara.
    Edisi pertama dalam bentuk 30 juz diterbitkan pada tahun 1979. Sejak saat itu, persebarannya meluas hingga mencapai hampir seluruh negara Muslim di dunia. Umej Bhatia mencatat, kitab tafsir ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Persia, Turki, Urdu, Bengali, Indonesia, dan Melayu.
    Di negara-negara Arab, volume penjualan tafsir  Fi Zhilal al-Qur’an bak kacang goreng. Selama bertahun-tahun, tafsir itu menjadi  best seller. Menurut cerita Syekh Abdullah Azzam, pada pertengahan 1980-an, jika di Lebanon ada percetakan mulai bangkrut, kemudian pemiliknya mencetak  Fi Zhilalill Quran dan juga buku-buku Sayyid Quthb yang lain, percetakan tersebut selamat dari kebangkrutan.
    Gaya bahasa dan kualitas penafsiran Sayyid Quthb merupakan daya pikat utama bagi para pembaca untuk menyelami samudra ilmu Alquran. Di dalamnya tersaji konsep-konsep Islam modern tentang jihad, masyarakat jahiliyyah dan Islam, serta ummah .
    Konsep-konsep tersebut menumbuhkan kesadaran baru akan gerakan sosial politik berdasarkan doktrin Islam. Tak ayal, banyak peneliti Barat yang melabeli Sayyid Quthb sebagai pengusung radikalisme, ekstremisme, fundamentalisme, atau atribut-atribut yang menjurus pada nuansa kekerasan lainnya.
    Tentang konsep umat, Sayyid Quthb mengutarakan bahwa pembentukan pribadi umat harus berdasarkan keimanan yang kokoh, optimisme pada rahmat dan pertolongan Allah, serta rasa percaya diri sebagai umat terbaik yang diutus Allah di muka bumi ini. Segala permasalahan umat, menurutnya, harus dicarikan solusinya dari kitab Allah SWT dan sunah nabi.
    “Keimanan berimplikasi pada sikap pasrah dan menyerah kepada hukum-hukum Allah. Jiwa-jiwa yang tulus akan menerima segala sistem hukum dan perundangan Islam secara sukarela. Tidak terdetik satu penentangan pun sejak aturan tersebut dikeluarkan. Juga, tak ada sedikit pun keengganan untuk melaksanakannya ketika hukum itu diterima,” kata Sayyid Quthb dalam mukadimah surat Al-An’Am.
    Secara umum, tema yang ditekankan dalam tafsir Fi Zhilal al-Qur’an meliputi gagasan tentang hubungan antarsesama manusia. Allah SWT, menurutnya, menghendaki sebuah bangunan sosial yang harmonis berdasarkan keimanan dan cinta kasih. Konsep ini menghindarkan terbentuknya kekuasaan tiran yang menebarkan kebencian, kebodohan, dan kekafiran. rid/taq/www.republika.co.id


    Syaikh Ahmad Rifa’i
    Tanbihun.com – Syaikh Ahmad Rifa’i (bukan Syaikh Ahmad Ar Rifa’i yang karyanya di muat bersambung di Cahaya Sufi). Dilahirkan di desa tempuran Kabupaten Kendal Jawa Tengah pada tanggal 9 Muharram 1200 H bertepatan dengan tahun 1786 M. Ayahnya bernama R.K.H. Abi Suja’ alias Raden Soetjowidjojo, yang menjadi hakim agama di Kabupaten tersebut. Ayahnya meninggal ketika Ahmad Rifa’i berumur 6 tahun. Saudara dekatnya yang paling besar ialah Syaikh Al Asy’ari (suami Nyai Rajiyah binti Muhammad) ulama pendiri/pemimpin Pondok Pesantren Kaliwungu, Semarang Jawa Tengah. Beliaulah yang mengasuh dan membesarkan  Ahmad Rifa’i muda dengan pendidikan keagamaan yang benar selama 20 tahun masa mudanya.
    Pada tahun 1230/1816 M, ketika usianya mencapai 30 tahun, Ahmad Rifa’i pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji, dan selama 8 tahun mendalami ilmu-ilmu keislaman di bawah guru Syaikh Usman dan Syaikh Al-Faqih Muhammad Ibn Abd Al Aziz al Jaisyi, kemudian melanjutkan belajarnya ke Mesir selama 12 tahun di Kairo, dia belajar kitab-kitab fiqh mazhab Syafi’i, demikian dilakukan dengan petunjuk dan arahan guru-guru agung dan dua diantara guru-gurunya adalah Syaikh Ibrahim al Bajuri dan Syaikh Abdurrahman al Misry.

    Pulang Ke Indonesia

    Menurut riwayat, setelah 20 Tahun belajar di Timur Tengah, kemudian Ahmad Rifa’i pulang ke Indonesia bersama syeikh Nawawi Banten dan syaikh Muhammad Kholil Bangkalan Madura. Dan pada waktu ingin kembali ke Indonesia ketiganya duduk berkeliling memusyawarahkan untuk menyatakan menyebarkan ilmu yang di perolehnya dalam bentuk tulisan, maka mereka bersepakat untuk mengamalkan kewajiban menyampaikan diantara ketiga ulama tersebut yaitu:
    • Pertama, kewajiban menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar
    • Kedua, menterjemahkan kitab-kitab berbahasa Arab ke dalam bahasa pribumi untuk mencapai kesuksesan dakwah islamiyah.
    • Ketiga, mendirikan pondok-pondok pesantren
    • Keempat, Jihad fi sabilillah untuk mengusir penjajah Belanda dari tanah air.
    Mereka sepakat bahwa setiap individu wajib mengembangkan ajaran, pendidikan dan keaagamaan Islam. Maka Muhammad Kholil Bangkalan bertanggung jawab untuk menyusun kitab-kitab tentang Tauhid, syaikh Nawawi Banten bertanggung jawab menyusun kitab-kitab mengenai Tasawuf dan Syeikh ahmad Rifa’i di beri tanggung jawab untuk menyusun kitab-kitab Fiqih. Kedua ulama dari ketiganya memutuskan untuk hidup di tanah airnya, adapun Syaikh Nawawi Banten pada kesempatan lain pergi ke Mekah dan hidup disana sampai wafatnya dan di kuburkan di Ma’la. Syaikh Ahmad Rifa’i kemudian memilih tinggal di Desa Kaliwungu Kendal, agar bisa memusatkan perhatiannya merealisasikan pengajaran ilmu-ilmu keagamaan dan mengarang kitab-kitab Tarajumah (terjemahan/ saduran dari bahasa Arab ke bahasa Jawi). Di samping kesibukannya dalam urusan pengajaran dan mengarang kitab, Ahmad Rifa’i bekerja keras menanamkan keislaman dan patriotisme non cooperative kepada pemerintah colonial khususnya kepada murid-muridnya dan kepada masyarakat pada umumnya. Pada waktu itu pemerintah kolonial dan antek-anteknya baru saja menyelesaikan perang Diponegoro (1825- 1830) yang ber- larut larut itu dan menguras keuangan kompeni. Maka kemudian mereka mulai mengeruk kembali kekayaan tanah Jawa dan menjarah penduduk dan tanah airnya untuk menambal kerugiannya itu dan membawanya ke negeri kincir angin Belanda.

    Perlawanan Terhadap Colonial Belanda

    Ahmad Rifa’i memandang, bahwa mereka itu adalah orang-orang yang bertanggungjawab atas kesengsaraan yang telah menimpa umat islam pada waktu itu. Gerakan Ahmad Rifa’i telah menyebabkan harus berhadapan dengan pemerintah kolonial. Karena takut, pemerintah Belanda memanggil Ahmad Rifa’i dan memasukkannya ke penjara Kendal dekat Semarang tanpa alasan yang masuk akal, gara- gara dia menolak “SEBO” terhadap pembesar negeri. Sebo adalah berjalan sambil jongkok tatkala menghadap seorang pembesar/ Belanda.
    Setelah keluar dari penjara Ahmad Rifa’i pindah ke desa Kalisalak (Kalisasak). Di desa tersebut dia menikahi janda Demang Kalisalak yang solehah bernama Sujinah, setelah istri pertamanya, Ummil Umrah meninggal dunia. Kalisalak adalah desa terpencil yang terletak di kecamatan Limpung kecamatan Batang, Jawa Tengah. Di desa tersebut pertama kali Ahmad RIfa’i mendirikan lembaga pondok pesantren yang namanya semakin terkenal di kalangan orang banyak dankemudian berdatanganlah  para murid dari berbagai daerah seperti Kendal, Pekalongan,Wonosobo, dan daerah lainnya.

    Kaderisasi

    Untuk memperkuat dan melestarikan pengajarannya selama-lamanya, Ahmad Rifa’i RA  mempersiapkan murid-muridnya dengan cara- cara khusus seperti pengkaderan untuk masa depan tentang pemikiran dan pergerakannya. Mereka itu orang-orang yang dibelakang hari akan mengembangkan kitab-kitab terjemah/ saduran dari kitab- kitab berbahasa Arab yang telah dikarang oleh Ahmad Rifa’i tersebut dan mereka di kenal sebagai para Penerus Generasi Awal. Di antara mereka adalah Abdul Hamid bin Giwa alias kiai Hadits (Wonosobo), Abu Hasan (Wonosobo), Abdul Hadi (Wonosobo), Abu Ilham (Batang), Ilhan bin Abu Ilham (Batang), Maufura bin Nawawi (Batang), Idris bin Abu Ilham (Indramayu), Abdul Manaf dan Abdul Qahar (Kendal), Iman Tsani (Kebumen), Muharar (Purworejo), Muhsin (Kendal), Muhammad Thuba bin Rodam (Kendal), serta, Abu Salim (Pekalongan) dan sejumlah murid lainnya yang masih banyak.

    Diasingkan ke Ambon

    Ketika pemerintah penjajah mengetahui bahwa gerakan syaikh Ahmad Rifa’i lambat laun semakin banyak pengikutnya dari daerah lain, maka pemerintah colonial segera sadar bahwa gerakan ini dapat mengarah kepada perlawanan social kepada pemerintah colonial. Oleh karena itu dengan berbagai cara mereka merekayasa dan kemudian menangkap dan mengasingkan Ahmad Rifa’i ke Ambon pada tanggal 16 Syawal 1275 Hijriah (19 Mei 1895). Tuduhannya sangat sumir, yakni “membahayakan keamanan Negara”, dalam hal ini pemerintahan colonial Hindia Belanda.
    Tidak hanya itu, untuk melawan ketenaran beliau dan mematikan karakternya (Character Assasination), kemudian mereka merekayasa sebuah karya sastra berbentuk tembang Jawa sesuai budaya Jawa yang masyarakatnya suka URO- URO (menyanyikan tembang Jawa sambil berbaring menunggu padi menguning atau sambil menggambalakan kerbau) yang dengan cara itu citra buruk Syaikh Rifa’I dicoba ditebarkan ditengah masyarakat Jawa yang suka tembang itu, dan nampaknya media itu cukup berhasil menjatuhkna citra beliau diantara masyarakat kecil. Karya sastra ini kemudian terkenal dengan Judul “ Serat Cebolek” .
    Maka Ahmad Rifa’i kemudian menjadi terasing dari khalayak ramai karena dibuang ditempat yang masyarakatnya tidak seagama, tetapi beliau tidak patah semangat, beliau tidak meninggalkan jihadnya mengarang kitab sebagai wahana untuk dakwah islamiyah. Kini kitab karangan beliau tidak berbahasa Jawa tapi berbahasa Melayu. Perlu diketahui seluruh karya Ar Rifa’i di Jawa menggunakan bahasa Jawa sebagian besar dalam bentuk sya’ir. Menurut keterangan bahwa beliau mengarang 4 judul kitab dan 60 kebet (2 halaman bolak- balik)  “Tanbih” (peringatan) dalam bahasa melayu ketika berdakwah di Maluku yang kitab-kitabnya kemudian dikirimkan ke murid-muridnya di Jawa melalui kurir rahasia. Kemudian Ahmad Rifa’i dipindahkan ke Kampong Jawa Tondano kabupaten Minahasa, Menado dan meninggal dunia disana setelah berumur 89 tahun, dan dikuburkan bersama para pahlawan nasional lainnya seperti P. Diponegoro dan Kiyai Mojo di Bukit Tondasa Tondano, Menado. Disini beliau sempat berkeluarga lagi dan sampai kini keturunannya bertebaran di Tondano dan dikenal dengan Marga Rifa’i./to/my/10.


    Tanbihun.com – Mengkaji sejarah merupakan sebuah upaya yang tidak mudah apalagi bila realitas sejarah tersebut terlah menjadi opini yang menghegemoni atau hanya sekedar suara simbang yang kurang dapat dibuktikan. Kenyataan tersebut menimpa sejarah ulama agung, Syeikh Siti Jenas, Keberadaannya yang misterius membuat pelbagai kalangan terjebak dalam data-data sejarah yang tidak bisa dibuktikan keabsahannya sampai sekarang.
    Oleh sebab itu, melalui sebuah karya seorang ulama Jawa TImur, tersohor KH. Abil Fadhol Senori Tuban dalam karyanya “Ahla al Musamarah Fi Hikayah al-Auliya al Asyrah (Sekelumit hikmah tentang wali ke sepuluh). Penulis meraba menampilkan sejarah yang sinkron dengan realitas. Mendengar karya tersebut, tentu kita akan takjub, sebab selama ini yang terkenal di Jawa sebagai penyebar agama Islam adalah walisongo atau wali sembilan. Nah KH, ABil Fadhol ingin menyampaikan realitas abu-abu sejarah yang selama ini terabaikan sebab realitanya Syeikh Siti Jenar sering di klaim sebagai seorang ulama yang sesat dan menyesatkan. Gagasan KH. ABil Fadhol sebenarnya kian bergulir semenjak berpuluh-puluh tahun lalu, tapi karena kehati-hatian beliau kraya-karya beliau tidak di publikasikan secara umum. Akan tetapi saat ini banyak karya beliau yang sudah mulai dilirik oleh Kiai-kiai Pesantren Tanah Jawa, seperti ringkasan Aushah al-Masalik ala al-FIyah Ibnu Malik, Kawakib al-Lamah fi Tahqiq al Musamma bi Ahlussunah Wal Jamaah, Ahlal Musamarah (sebuah karya yang penulis jadikan rujukan utama dalam biografi Syeikh Siti Jenar dalam tulisan ini) dll. Bahkan ada karya beliau tentang Syarah Uqud al Juman fi Ilmi al-Balaghah. Yang belum selesai, karena beliau telah berpulang ke hadiratnya, sehingga proyek balaghah itu nunggu uluran tangan dari pada Kiai di Indonesia. Dan kabar yang penulis terima, tak satupun ulama Indonesia pada saat ini mampu menyelesaikan Maha Karya tersebut. Hanya seorang pakar balaghah dari Yaman lah yang mampu mencoba menyelesaikan, namun penulis tidak akan menyinggung banyak tentang KH. Abil Fadhal, tetapi penulis ingin menuangkan data-data beliau dengan realitas yang penulis jumpai.
    Syeikh Siti Jenar mungkin tidak banyak yang mengetahui asal usulnya dikatakan bahwa beliau berasal dari seekor cacing yang berubah menjadi manusia, versi yang lain menyebutkan beliau berasal dari Persia, bahkan ada juga yang mengatakan bahwa beliau sebagai keturunan seorang empu kerajaan Majapahit.
    Bagi penulis sumber-sumber tersebut tidak dapat disalahkan, akan tetapi juga tidak dapat dibenarkan secara mutlak, penulis hanya ingin menampilkan sosok Syeikh Siti Jenar alias Sunan Jepara alias Syeikh Abdul Jalil dengan di dukung beberapa data yang realistic, dalam sumber yang penulis terima, beliau merupakan keturunan (cucu) Syeikh Maulana Ishak, Syeikh Maulana Ishak merupakan saudara kandung Syeikh Ibrahim Asmarakandi dan Siti Asfa yang dipersunting Raja Romawi.
    Syeikh Maulana Ishak merupakan putra-putri Syeikh Jumadil Kubra yang secara silsilah keturunan sampai ke Sayyidina Husein, Sayyidina Ali, sampai ke Rasulullah. Walaupun dalam versi lain yang Syeikh Maulana Ishak merupakan putra dari Syeikh Ibrahim Asmarakandi. Namun penulis tetap yakin dengan. Syeikh Ibrahim Asmarakandi menikah dengan Dewi Condro Wulan, putri Cempa yang menjadi saudara sekandung istri Prabu Brawijaya yang bernama Dewi Marthaningrum, Prabu Brawijaya (Rungka Wijaya) memiliki banyak istri diantaranya putri raja Cina yang bernama Dewi Martaningrum (Putri Campa) yang melahirkan Raden Patah dan Wandan Kuning yang melahirkan Lembu Peteng.
    Sedangkan dari pernikahan Syeikh Ibrahim Asmarakandi dengan Dewi Candrawulan (saudara kandung Dewi Martaningrum, istri Prabu Brawijaya melahirkan tiga buah hati Raden Raja Pendita Raden Rahmat (Sunan Ampel) Sayyidah Zaenab. Setelah dewasa Raden Raja Pendita dan Raden Rahmat mampir ke tanah Jawa untuk mengunjungi bibinya yang dipersunting Prabu Brawijaya, tatkala akan kembali ke negeri Cempa, keduanya dilarang oleh Prabu Brawijaya, karena keadaan Cempa yang tidak aman, maka keduanya pun diberi hadiah sebidang tanag, dan diperbolehkan untuk menikah dan mukim di tanah Jawa, Raja Pendita menikah dengan anak Arya Baribea yang bernama Maduretno, sedangkan Raden Rahmat menikah dengan anak Arya Teja yang bernama Condrowati, dari pernikahan dengan Condrowati Raden Rahmat dianugerahi 5 putra, sayyidah Syarifah, Sayyidah Mutmainnah, Sayyidah Hafshah, Sayyid Ibrahim (Sunan Bonang) dan Sayyid Qosim (Sunan Drajat).
    Adapun Syeikh Maulana Ishak menikah dengan seorang putri Pasa dengan dikaruniai dua orang putra, Siti Sarah dan Sayyid Abdul Qodir Raden Rahmat (Sunan Ampel) putra Ibrahim Asmaraqandi menyebarkan Islam di daerah Surabaya, sedangkan pamannya Syeikh Maulana Ishak meninggalkan istrinya di Pasai menuju ke kerajaan Blambangan (Jawa Timur Bagian Timur) walaupun tinggal disebuah bukit di Banyuwangi namun keberadaannya dapat diketahui pihak kerajaan dan beliau berhasil menyelamatkan kerajaan Blambangan dari bencana, sehingga beliau pun diberi hadiah Dewi Sekardadu putri Menak Sembuyu, Raja Blambangan. Pernikahan tersebutlah yang melahirkan Raden Paku Ainul Yakin (Sunan Giri), Sayyid Abdul Qodir dan Sayyidah Sarah sebagi buah hatinya tidak mau ketinggalan dengan ayahnya, keduanya mondok di Pesantren Ampeldenta asuhan Sunan Ampel (yang masih sepupunya) atas perintah Sang Ayah.
    Setelah mumpuni keduanya pun dinikahkan, Siti Sarah dinikahi oleh Raden Syahid (Sunan Kalijaga) bin Raden Syakur (Adipati Wilatikta). Sedangkan Sayyid Abdul Qadir mempunyai himmah untuk belajar ilmu Tasawuf kepada Sunan Ampel. Diantara teman-temannya dialah yang sangat paham dalam menyingkap ilmu Tauhid secara tepat, tidak ingkar dan tidak kufur. Sebab tatkala orang seseorang memahami tauhid tentu keyakinannya terhadap Tuhan tidak akan ekstrim kanan (ingkar) atau ekstrim kiri (Kufur) tetapi berada dalam neutral point (Nughtah Muhayyidah)
    Kegesitan dalam dunia dakwah melalui kedalaman teologi (tauhid) menarik simpati pelbagai keluarga Kraton Majapahit, termasuk Ki Ageng Pengging atau Kebo Kenanga untuk memeluk agama Islam, Ki Ageng Pengging dan Ki Ageng Tingkir adalah dua sosok guru yang mendidik Mas Karebet alias Joko Tingkir untuk menjadi manusia yang saleh ritual, sosial dan intelektual sehingga keberadaan Joko Tingkir seorang politisi mampu mendamaikan konflik politik antara Arya Penangsang dapat ditaklukkan, Jaka Tingkir memindahkan pusat kerajaan Demak ke Pajang dan menyerahkan kekuasaannya ke Sutawijaya. Sedangkan beliau mengembara dan berdakwah lewat jalur kultural, hingga meninggal di desa Pringgo Boyo Lamongan. Kesuksesan Ki Ageng Pengging mendidik Joko Tingkir tak lepas dari peran Sunan Abdul Jalil yang juga lihai dalam berpolitik.
    Bila anda mengkaji literatur tentang beliau, banyak sekali yang menyebutkan bahwa kematian beliau diakibatkan karena faktor politik. Sebagaimana telah diteliti oleh Agus Sunyoto dalam 300 literatur Jawa. Jadi bukan karena ajaran “manunggaling kawulo gusti” (wahdatul wujud) yang kurang bisa dipahami oleh sebagian kalangan, memang wali sepuluh menyebarkan Islam tidak dengan kekerasan, melainkan dengan kearifan, hikmah, mauidhah hasanah, dan mujadalah lewat mata hati, sehingga akulturasi Budda, Hindu dan Islam adalah sebuah keniscayaa. Akan tetapi esensi ajaran Islam tetap mendominasi dan tidak bercampur dengan syirik dan kufur. Pernahkah kita berfikir, andaikan wali sepuluh memisahkan esensi Islam dengan budaya-budaya non Islam tersebut, tetu mungkin Islam belum mendarah daging dalam di Pulau Jawa hingga sekarang.
    Sunan Abdul Jalil juga seorang wali yang juga menempuh metode tersebut, sehingga secara intelektual beliau berada dalam papan atas. Tak heran apabila banyak kalangan elit Majapahit yang masuk Islam. Santri-santrinya yang dikhawatirkan mencegah berdiri dan berkembangnya kerajaan Demak Bintoro. Sungguh sangat kejam hanya demi tegaknya Negara Syariat, Sunan Abdul Jalil di rendahkan reputasinya dan dituduh menyebarkan ajaran sesat.
    Hal ini dapat anda buktikan dengan kematian misterius, tanpa diketahi tahun dan tempat eksekusi tersebut. Sehingga seolah-olah beliau hilang begitu saja. Padahal santri-santrinyapun aman dan tidak mendapatkan tekanan dari penguasa, seperti Kiai Ageng Pengging alias Kebo Kenanga yang berhasil mendidik Joko Tingkir. Konflik antara poyek besar Negara Islam yang berpusat di Demak Bintoro dan Glagah Wangi Jepara, inilah yang menjadikan nama harum sebagai Sunan Jepara alias Syeikh Abdul Jalil makamnya yang terletak di dekat Ratu Kalimanyat (Bupati Pertama Jepara) sampai sekarang banyak diziarahi orang. Memang proyek Demak Bintoro merupakan garapan kontraversial, sebabb Raden Patah sebagai pendiri merupakan anak dari Raden Brawijaya, seolah-olah Demak ingin membangun sebuah kerajaan New Majapahit versi Islam. Tak heran bila setelah Raden Trenggono wafat banyak tarik ulur kekuasaan, terutama Glagah Wangi (Jepara) dengan pusat kearajaan (Demak Bintoro) oleh sebab itu tak heran bila kemudian Joko Tingkir memindahkannya ke Pajang.
    Begitulah sekelumit sejarah tentang Syeikh Siti Jenar alias Syeikh Abdul Jalil atau Sunan Jepara, lebih jelasnya anda dapat mengunjungi makamnya dan dapat bertanya kepada juru kunci makam tersebut. Yang telah menutup rapat-rapat selama bertahun-tahun. Wallahu ‘alaam

    0 komentar
     
     

    © M-next Computer Copyright by KOMPUTER CIBINONG

    Template by M-Next Computer | POWER